Rabu, 31 Mei 2023

script program berita

 

SLUG : BERSEPEDA AMAN DITENGAH PANDEMI COVID 19

JUDUL: KAMPANYE BERSEPEDA AMAN DITENGAH PANDEMI COVID-19

LOKASI: BANDUNG

=======LEAD=====\

KOMUNITAS SEPEDA DI JAWA BARAT KAMPANYEKAN BERSEPEDA AMAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19// KAMPANYE SEPEDA INI SELAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN JUGA MENGHINDARI KECELAKAAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19/ MENARIKNYA SEBELUM MULAI BERSEPEDA PESERTA MENGIKUTI RAPID TESD DULU//

=======PKG=====\

CG : KOMUNITAS SEPEDA DI JAWA BARAT BERIKAN CONTOH BERSEPEDA DENGAN BAIK

DI TENGAH PANDEMI COVID 19 SAAT INI BANYAK MASYARAKAT YANG MELAKUKAN OLAHRAGA DENGAN BERSEPEDA/ NAMUN TAK JARANG MENDAPAT PRO DAN KONTRA DARI MASYARAKAT KARENA DIANGGAP MENGGANGGU PENGGUNA JALAN LAINNYA SEPERTI MOTOR DAN MOBIL//

MENANGGAPI HAL TERSEBUT KOMUNITAS SEPEDA DI JAWA BARAT SEPERTI BROMPTON ULIN DAN ASC GOWES MELAKUKAN KAMPANYE BERSEPEDA YANG BAIK DI TENGAH PANDEMI//

KAMPANYE TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN CARA MEMBERI CONTOH BERSEPEDA YANG BAIK SEPERTI BERSEPEDA PADA TEMPAT YANG TENTUKAN/ MEMATUHI LAMPU MERAH DAN TIDAK MENGGANGGU PENGGUNA JALAN LAINNYA// SELAIN ITU JUGA TETAP MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN// DALAM KEGIATAN INI SENDIRI PESEPEDA DIWAJIBKAN MELAKUKAN RAPID TES TERLEBIH DULU//

SB: AHNAD SAHRONI / PEMBINA ASC GOWES

PADA KEGIATAN KAMPANYE SEPEDA INI DILAKUKAN SEKITAR 7 SAMPAI 10 KILO METER DI KOTA BANDUNG/ DENGAN TREK SEPEDA YANG TELAH DITENTUKAN// MULAI DARI JALAN MANADO BANDUNG/ ASIA AFRIKA HINGGA CIMBULEUIT//

DARI BANDUNG JAWA BARAT SAIFAL MELAPORKAN//

Naskah Berita

 

BANDUNG INSPIRA.TV .-Wali Kota Bandung, Oded M. Danial tengah siapkan rencana penataan kawasan Kepatihan dan Dalem Kaum. Tim khusus pun telah dibentuk untuk melakukan kajian.

 

 

Rencana penataan kawasan Kepatihan dan Dalem Kaum  dibentuk bermula dari munculnya warga yang tinggal disekitar Dalem Kaum. Masyarakat mengaku terganggu semenjak ada perubahan konsep penataan Dalem Kaum menjadi pedestrian.

 

 

"Awalnya dari aspirasi warga di dalam gang sekitar Dalem Kaum. Mereka merasa terganggu dengan adanya konsep penataan Dalem Kaum selama ini. Katanya mau masuk rumah susah, merasa terganggu. Harus memutar karena Jalan Dalem Kaum ditutup," tutur  Oded di Pendopo Kota Bandung, Rabu, 23 September 2020.

 

 

Oded yang menugaskan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric M. Attauriq pun sudah merespon keluhan warga ini. Kemudian sebagai solusinya, warga di Dalem Kaum akan dibuatkan stiker khusus sebagai penanda akses.

 

 

"Itu sudah dibahas. Insyaallah masyarakat akan membuat stiker khusus. Karena setelah dihitung itu ada sekitar 40 kendaraan. Jadi distikerisasi," katanya.

 

 

Wali kota Bandung ini tidak hanya merespon keluhan warga sekitar Dalem Kaum saja. Namun, sekaligus menginventarisir persoalan di sekitar Dalem Kaum dan Kepatihan. Karena belakangan ternyata memunculkan sejumlah persoalan ekonomi.

 

 

Untuk itu, Oded merencanakan skema penataan yang menyeluruh di kawasan tersebut. Karena satu sama lain saling terikat. Ia ingin memberikan solusi yang terbaik.

 

 

"Dari situ Insyaallah judul besarnya kita akan menata kawasan Kepatihan dan Dalem Kaum ini. Saya sudah minta dibuat konsepnya. Saya tidak mau kalau parsial terus. Saya ingin sekali membuat penataan tapi komprehensif dengan melibatkan banyak pihak," bebernya.

 

Disinggung kondisi terkini perihal sektor ekonomi yang ikut terdampak akibat pandemi Covid-19, Oded mengungkapkan, masalah ekonomi di kawasan tersebut memang telah lama muncul. Sehingga sudah menjadi kewajiban Pemerintah Kota Bandung untuk memikirkan solusinya.

 

 

"Tapi ada atau tidak ada covid, kewajiban kita untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kenyamanan masyarakat. Ketika ada covid kita memanfaatkan momentum, tapi bukan karena covid juga," katanya

 

(JOB-04/MSN)

randomly memo when i stay in Bandung

kuliahku di bandung..
gambaran masa kecilku ketika bermain bersama teman sekolah dasar dulu, kini sedang dilewati ehehe banyak sekali pengalaman yang di dapat di bandung. kota melow orang bilang, memang seperti itu bandung sangat indah di nikmati kala hujan, dingin, rindu, amarah, dan bahagia.

masa kuliahku di awal masuk, masih belajar seperti biasanya aku merasa belum ada perubahan dari zaman aku SMA. Sikapku, cara berfikirku percis seperti anak SMA. Tapi, setelah setahun berlalu pada akhirnya akupun memahami bahwa setiap hari yang aku lalui di kota ini selalu mendapatkan apa yang sudah aku lakukan. Yaa setidaknya aku belajar buat hidup mandiri, buat benar-benar berfikir panjang bukan hanya dalam jangka sebulan dua bulan, belajar buat menabung dan hemat hehe walaupun kalimat akhir ini belum sepenuhnya tercapai tapi setidaknya aku memikirkan hal tersebut dan melakukannya melalui proses.

Di Bandung ini tidak saja hanya tentang diri aku sendiri, ada beberapa orang yang terdapat di cerita ini. Teman-temanku misalnya tentunya suatu perubahan bukan saja dari diri kita sendiri tapi pasti ada campur tangan orang lain entah itu dalam hal positif maupun negatif, mereka yang mengajarkan aku bagaimana arti teman sesungguhnya. Adakala nya aku berfikir bahwa aku tidak sepeduli teman temanku dan tidak pantas diperlakukan seperti itu tapi kita adalah mahluk sosial membutuhkan timbal balik. Haha cerita lucu biar diingat saja oleh kita, aku tidak bisa membuat orang tertawa dengan membaca tulisan ini.


Rabu, 18 November 2020

Resensi film keluarga cemara

 

Pemain   :  Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara JKT48, Widuri Puteri, Ariyo Wahab
Produser : Anggia Kharisma, Gina S. Noer
Sutradara    : Yandy Laurens
Penulis        : Gina S. Noer, Yandy Laurens
Produksi    : Visinema Pictures
Durasi        : 1 jam, 50 menit

Sinopsi

Mengisahkan awal mula terbentuknya keluarga Cemara, Yandy yang juga menulis naskah film ini (bersama Gina S. Noer) memperlihatkan kepiawaian membentuk cerita sederhana, masuk akal, dan menyentuh nurani. Selain laris, Keluarga Cemara kami pastikan jadi salah satu film terbaik tahun ini.

Keluarga Cemara versi layar lebar menempatkan diri sebagai prekuel. Di layar kaca, Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Lia Waroka) digambarkan hidup sederhana. Di film dijelaskan, dulu Abah (Ringgo) orang kaya. Ia mengembangkan bisnis properti dan tinggal di sebuah klaster dengan Emak (Nirina), Euis (Zara), dan Ara (Widuri). Musibah datang pada hari ulang tahun Euis. 

Adik ipar Abah, Fajar (Ariyo), diam-diam pinjam uang dari pihak ketiga untuk menjalankan proyek properti dengan jaminan rumah Abah. Di tengah jalan, proyek itu bermasalah. Akibatnya, rumah Abah disita. Abah dan Emak tak punya pilihan lain selain melepaskan rumah mewah mereka lalu pindah ke rumah warisan keluarga. Abah, Emak, Euis, dan Ara melewati masa adaptasi yang dramatis. Abah menjadi kuli bangunan, Emak berjualan keripik opak.

Sadar garis besar cerita sudah dramatis, Yandy mengeksekusi skenario tanpa mendramatisasi adegan. Ia fokus ke interaksi Abah, Emak, Euis, dan Ara menghadapi masa-masa sulit dengan detail.

Emosi yang disajikan empat pemain utama tergambar dengan jernih lewat berbagai masalah yang merupakan efek samping jatuh miskin. Abah jungkir balik mencari pekerjaan. Emak memutar otak agar Ara tetap bisa ikut pertunjukan musikal di sekolah baru tanpa harus beli kostum anyar.     

Ara, yang tidak memahami makna bangkrut, mencoba mencerna satu per satu makna amarah Abah dan air mata Emak yang kerap menetes. Sementara Euis pontang-panting menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru dan menghadapi menstruasi pertama.

Konflik yang tersaji sepintas sepele namun sangat dekat, bahkan, menjadi bagian dari kehidupan penonton.

Selain naskah yang bernas, cerlang Keluarga Cemara didapat dari akting para pemainnya. Jarang sekali ada film Indonesia yang semua pemainnya berakting bagus dari pemeran utama sampai pendukung.

Nirina magnet utama tak terbantahkan. Dalam adegan penyitaan rumah, Emak menatap Fajar tanpa berkedip. Saat proses penyitaan selesai dan keluarga Abah dipaksa hengkang, barulah sorot mata tajam Nirina meluruh bersama tetes air mata.

Ini akting terbaik Nirina sepanjang kariernya. Begitu pula Ringgo, Zara, Widuri, serta dua karakter di luar keluarga Abah: Salma (Asri Welas) dan Prisia (Maudy Koesnaedi).

Kekuatan lain film ini: lagu tema. Intepretasi Bunga Citra Lestari di lagu “Harta Berharga” mengingatkan kami pada ketulusannya saat menyanyikan “Cinta Pertama (Sunny).” Lagu lain yang kami prediksi layak jadi nomine Lagu Tema Terbaik di FFI, “Karena Kita Bersama.”

 

pesan moral :

·         Bahagia dalam Kesederhanaan

·         Pantang menyerah dalam menjalani hidup

·         Keluarga bukan hanya tanggung jawab ayah saja

·         Mensyukur apa yang ada

·         Keluarga adalah segalanya